Sang Ibu Belum Tahu, Ayahnya Terus Menangis

Sang Ibu Belum Tahu, Ayahnya Terus Menangis
SEDIH: kedua orang tua Ginan, Aep Supriatna (36 thn) dan Yani Mulyani (33 thn), tampak sedih melihat kondisi anaknya yang masih mendapatkan perawatan intensif pasca mendapatkan tindakan operasi pemisahan kembar siam parasit yang menempel pada mulut Ginan, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (26/9). Foto: Denny Kusdinar Pratama/Bandung Ekspres

’’Saya sudah disuruh tanda tangan. Mereka bilang paling cepat Senin (23/9) pagi operasi. Tapi itu juga tergantung hasil konsultasi dengan dokter THT. Soalnya katanya ada yang nyangkut di tenggorokan,” jelasnya.

Ia mangaku sangat siap untuk proses operasi yang harus dijalani anak ketiganya tersebut. Ia tidak peduli meski biaya yang harus ditanggungnya akan sangat besar. Dari awal dia sudah tahu bahwa dengan penghasilan sehari Rp 50 ribu dan bantuan jampersal (jaminan persalinan)  tidak akan cukup untuk menutupi semua biaya operasi Ginan.

Namun ia bertekad, uang bisa dicari, bisa hutang sana-sini. Yang penting anaknya bisa sehat dan normal. ’’Saya memang tidak memiliki biaya. Handphone ini saja punya kakak saya. Tapi demi anak, apa aja juga bakal saya lakukan,” paparnya. (*/ari)


TAK ada orang tua yang menginginkan anaknya lahir tidak genap. Tak terkecuali pasangan Aep Supriatna, 36, dan Yani Mulyani, 33. Karena itu, mereka


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News