Sang Kaisar

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sang Kaisar
Roman Abramovich. Foto: Reuters

jpnn.com - Uang tidak bisa dicekal. Para politisi Amerika dan Eropa ingin menghukum Rusia dengan mencekal dan membekukan kekayaan para taipan Rusia.

Tujuannya untuk membuat Rusia kapok dan menghentikan serangan ke Ukraina.

Dengan pencekalan itu diharapkan orang-orang kaya Rusia ikut memberi pressure kepada Presiden Vladimir Putin supaya segera menghentikan gempuran ke Ukraina. Itu adalah logika politik.

Namun, uang punya logika sendiri. Uang, seperti air, akan mengalir ke tempat yang lebih rendah dan lebih nyaman.

Roman Abramovich, 'oligark' Rusia sohib kental Putin, dicekal di mana-mana. Kekayaannya dibekukan di Inggris dan di berbagai negara Eropa.

Klub sepak bola Chelsea yang menjadi simbol ‘’Roman Empire’’ di Eropa dibekukan oleh otoritas sepak bola Inggris dan Eropa. Abramovich dengan berat hati harus menjual klub yang dicintainya itu.

Siapa pun boleh menjadi sultan crazy rich. Namun, dia tidak bakal dikenal secara luas sampai dia mempunyai klub sepak bola.

Abramovich kaya raya, tetapi dia hanya dikenal di lingkungan orang-orang kaya saja.

Dalam waktu beberapa tahun saja Sang Kaisar mampu menundukkan Inggris dengan menjadikan Chelsea tiga kali juara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News