Sang Kaisar

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sang Kaisar
Roman Abramovich. Foto: Reuters

Namun, setelah dia membeli klub Chelsea pada 2003 namanya baru melambung dan terkenal sebagai orang kaya gibol alias gila bola.

Abramovich pun dijuluki sebagai Sang Kaisar penguasa Roman Empire, kekaisaran Roma. Dalam waktu beberapa tahun saja Sang Kaisar mampu menundukkan Inggris dengan menjadikan Chelsea tiga kali juara. Sang Kaisar juga membawa Chelsea menundukkan Eropa dengan merebut tropi Liga Champions.

Itulah sebabnya di Indonesia Raffi Ahmad melakukan hal yang sama. Ia boleh saja disebut sebagai sultan crazy rich.

Namun, sebelum punya klub sepak bola belum lengkap statusnya sebagai orang kaya. Maka Raffi pun membeli klub sepak bola Cilegon dan mendongkraknya masuk ke Liga 1.

Lengkaplah sudah status Raffi sebagai orang kaya.

Politisi Inggris merasa bahwa dengan mencekal Abramovich mereka akan punya senjata untuk menekan. Namun, terbukti yang rugi Inggris sendiri. Tanpa uang orang-orang kaya itu sepak bola Inggris tidak akan segegap gempita sekarang. Kalau orang-orang kaya itu dicekal, sepak bola Inggris yang akan gelagapan.

Publik Inggris sok-sokan menentang pembelian klub Newcastle United oleh Pangeran Muhammad Bin Salman alias MBS, putra mahkota Arab Saudi.

Alasannya MBS bertanggung jawab terhadap pembunuhan jurnalis Djamal Khasoghi. Yang rugi adalah fans Newcastle karena MBS menjadi setengah hati menangani Newcastle.

Dalam waktu beberapa tahun saja Sang Kaisar mampu menundukkan Inggris dengan menjadikan Chelsea tiga kali juara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News