Sang Penari Kuras Energi
Siap Tayang Mulai 10 November
Kamis, 03 November 2011 – 22:37 WIB
Kenapa pembuatan film tersebut lama? Sebab, selain harus menentukan cerita yang pas, ada proses pencarian dana yang begitu panjang. Awalnya, film itu dibuat sebagai film pendek dengan judul berbeda. Oka terlibat sejak awal.
"Saya sudah dari 2009 terlibat di film ini. Saya tahu semua kendalanya. Waktu mau dibuat film layar lebarnya, saya sangat senang. Tapi, ternyata sempat vakum. Jujur saja, saya lebih lega film ini bisa syuting ketimbang bisa rilis," katanya.
Ahmad Tohari, penulis novel yang kemarin datang menyaksikan film tersebut, menyatakan rasa terima kasih. Sebab, roh dari novel karyanya bisa terlihat dalam film tersebut. Dia juga bilang bahwa Ifa memiliki keberanian untuk menggambarkan pembunuhan yang terjadi pada 1965, yaitu saat masa gerakan PKI.
"Di film dia berani menggambarkan pembunuhan itu. Kalau saya, tidak berani menulis waktu itu. Novel ini saya tulis tahun 1980-an. Alasannya, saya takut kalau saya tulis, tiba-tiba ditembak dari belakang," katanya, lantas tersenyum. (jan/c6/ayi)
JAKARTA - Kisah cinta terjadi pada zaman apa pun. Tetapi, tak semua berakhir bahagia. Itu pesan yang ingin disampaikan film Sang Penari. Disutradarai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Posan Tobing Hingga Novita Dewi Meriahkan Konser Anak Ni Raja
- Java Jazz Festival 2024 Segera Digelar, MLDSPOT Siapkan Keseruan Baru
- TELU: Menemukan Kearifan, Memahami Kekayaan Budaya Bali
- Begini Perasaan Parto Patrio Menjelang Operasi Batu Ginjal Ketiga
- Eksplorasi Maksimal Teza Sumendra dalam Album Midnight Notion
- Polisi Ungkap Kondisi Epy Kusnandar yang Dilarikan ke RSKO Jakarta