Santoso AS Minta Polisi Bongkar Mafia Pencurian CPO di Kaltim

Santoso AS Minta Polisi Bongkar Mafia Pencurian CPO di Kaltim
Ilustrasi polisi. Foto Ilustrasi polisi. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Solidaritas Aksi Penegakan Hukum Indonesia (SAKSI) Santoso AS mengatakan kepolisian harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan mafia di Indonesia.

Menurut Santoso, keberadaan mafia harus dipandang tidak hanya dalam perspektif hukum semata, tetapi juga ekonomi.

"Mafia-mafia inilah yang merusak iklim investasi dan perekonomian di Indonesia. Polisi sebagai aparat penegak hukum harus mampu menjadi garda terdepan pemberantasan mafia," ujar Santoso sebagai keterangan diterima di Jakarta, Kamis (1/6).

Dia mencontohkan, keberadaan mafia terkait maraknya pencurian Crude Palm Oil (CPO) di Perairan Kalimantan Timur (Kaltim) bisa merusak citra kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baru-baru ini Ditpolairud Polda Kaltim mengungkap kasus pencurian 151 ton CPO di Kapal Elang Jawa I dengan menangkap Haji Laba dan sejumlah anak buah kapal (ABK).

"Ini bukan pencurian biasa. Pihak kepolisian harus menindaklanjuti kasus itu dengan membongkar sindikat mafia CPO ini," ujarnya.

Dia menilai maraknya kasus pencurian CPO oleh para mafia di perairan Kalimantan bakal berdampak pada iklim investasi di wilayah IKN.

"Bagaimana mungkin menarik investasi ke IKN, sementara di sekitarnya para mafia berkeliaran. Investor itu butuh keamanan dan kepastian hukum," kata Santoso.

Ketua SAKSI Santoso AS minta polisi bongkar mafia pencurian CPO di perairan Kaltim yang dinilai dapat mengganggu iklim investasi di kawasan IKN Nusantara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News