Santri Gontor Dianiaya hingga Tewas, Mengerikan, AKBP Catur Bergerak

Santri Gontor Dianiaya hingga Tewas, Mengerikan, AKBP Catur Bergerak
Ilustrasi - Pondok Modern Darussalam Gontor. Foto: Antara/from google.com

Pihak ponpes juga menyampaikan permohonan maaf atas meninggalnya santri asal Palembang yang viral kasusnya belakangan menjadi viral.

Pihak Gontor memohon maaf sekaligus berbelasungkawa atas kematian almarhum AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga korban santri.

Klarifikasi itu disampaikan Juru Bicara PMDG Noor Syahid dalam keterangan tertulis diberitakan JPNN Jatim pada Senin (5/9).

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum," kata Noor Syahid.

"Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kami semua berharap agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari," lanjutnya.

Ponpes Gontor juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah ke Palembang, utusan pesantren dianggap tidak terbuka.

Dari temuan tim pengasuhan santri, pimpinan pondok memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan AM tewas.

Menyikapi hal itu, pimpinan Pondok Gontor mengaku langsung bertindak cepat dengan menindak dan menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo bergerak menyelidiki kasus santri Gontor (Pesantren Gontor) tewas dianiaya. Konon kondisi korban mengerikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News