Sarah’s Bag Itu

Sarah’s Bag Itu
Dahlan Iskan (bertopi) di Beirut, Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Saya laki-laki yang tidak bisa memilih tas. Saya ingat novel-novel shopaholic. Karya Sophie Kinsella. Sudah saya baca semua edisinya. Cerita bagaimana wanita gila belanja.

Saya tiru cara di novel itu. Saya pilih salah satu wanita di situ. Yang seleranya tinggi. Yang tasnya Hermes. Meski bukan edisi Birkin.

Saya jadi tahu jenis-jenis tas Hermes. Sejak menulis panjang tentang Rosmah Mansor. Istri Najib Razak. Malaysia. Yang koleksi Hermes-nya sulit dihitung.

Saya dekati wanita Hermes itu. Saya perkenalkan diri dari Indonesia. Dia langsung ikut prihatin. Akan tsunami di Banten. Dikira dekat rumah saya.

Dia dari Mesir. Lagi liburan ke Beirut. Saya kemukakan niat saya. Membeli kado untuk istri.

Wanita toh sama sukanya: memilih belanja untuk dirinya sendiri. Atau memilihkan untuk orang lain.

Dia pilihkan beberapa. Saya suruh memilih di antaranya.

Aneh. Yang itu kok tidak dipilih. Yang keren itu. Yang sejak tadi mata saya ke situ.

Beirut adalah Parisnya Timur Tengah. Dari 10 wanita ada 20 yang cantik. Beirut adalah serambinya Al Quds. Semua peradaban bertemu di serambi itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News