Saresehan Kehumasan MPR, Mahasiswa Untirta Antusias Mengikuti Diskusi Paham Kebangsaan

Kongres yang diikuti oleh berbagai mahasiswa dengan berbagai latar bekalangan itu menghasilkan sumpah yang sangat monumental dengan sebutan Sumpah Pemuda.
“Kemudian berlanjut pada gerakan pemuda mahasiswa pada tahun 1945, 1966, dan 1998,” ungkapnya. “Apa yang dilakukan oleh mahasiswa mempunyai dampak yang besar pada bangsa dan negara,” tambahnya.
Menurut alumnus Program Magister Ilmu Hukum Universitas Indonesia itu, nasionalisme sifatnya tidak mononton.
Nasionalisme bisa dipengaruhi banyak faktor.
Dia menjelskan Revolusi Industri yang terjadi pada 1760-1850, berpengaruh besar terhadap perkembangan paham ini.
Revolusi Industri menyebabkan terjadi perubahan besar-besaran pada berbagai bidang, dengan dampak besar pada perubahan tatanan dunia.
“Membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia seperti pada bidang sosial, budaya, dan ekonomi,” tuturnya.
Perubahan ini berawal dari Inggris hingga menyebar ke seluruh benua dan negara lainnya.
Mahasiswa Untirta sangat antusias mengikuti diskusi paham kebangsaan saat Sarasehan Kehumasan MPR di Untirta, Banten.
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas