Saresehan Kehumasan MPR, Mahasiswa Untirta Antusias Mengikuti Diskusi Paham Kebangsaan

Hanya saja, dia mengingatkan bahwa nasionalisme yang diinginkan adalah yang berdasarkan pada nilai-nilai yang disepakati oleh para pendiri bangsa, yang termuat dalam Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. “Bukan nasionalisme sempit,” tegasnya.
Budi Muliawan mengatakan bangsa ini harus bersyukur karena memiliki Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sementara, Lia Riesta Dewi yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu menambahkan nasionalisme tak dapat diukur, dilihat, dan diraba namun bisa dirasakan.
Ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya, kata dia, seseorang yang memiliki rasa nasionalisme akan bergetar hatinya.
“Demikian juga bila ada bendera Merah Putih, maka hatinya juga akan bergetar,” tambahnya.
Sebelumnya, Lili Suriyanti dalam sambutan mengatakan pihak kampus mengucapkan terima kasih atas kehadiran tim dari Setjen MPR.
“Kegiatan ini untuk menyosialisasikan apa saja tentang MPR,” tuturnya.
Dia menambahkan bahwa hadir dalam kegiatan tersebut sekitar 50 mahasiswa.
Mahasiswa Untirta sangat antusias mengikuti diskusi paham kebangsaan saat Sarasehan Kehumasan MPR di Untirta, Banten.
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa