Sarjana Komunikasi Belum Punya Peran Strategis

Sarjana Komunikasi Belum Punya Peran Strategis
Sarjana Komunikasi Belum Punya Peran Strategis. Ilustrasi

jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Sarjana komunikasi di Indonesia belum memiliki posisi strategis di berbagai bidang. Padahal, peluang pasar cukup besar.

Terutama karena saat ini memasuki era keterbukaan informasi publik. 

Posisi-posisi penting yang semestinya diisi lulusan komunikasi, malah diisi di luar bidang komunikasi.

Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jatim Prof Rahmah Ida menjelaskan, seharusnya posisi seperti menteri komunikasi, kepala dinas komunikasi, hingga hubungan masyarakat (humas), diisi oleh orang-orang komunikasi.

“Kenyataannya sekarang ini belum demikian. Justru bukan orang-orang komunikasi yang mengisi posisi tersebut,” kata Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) ini.

Padahal, lanjut Ida, jumlah sarjana komunikasi se Indonesia cukup tinggi. 

Jumlahnya mencapai 100 ribu orang. Di Jatim sendiri sekitar 10 ribu orang. 

“Organisasi ISKI harus diperkuat agar mampu dikenal masyarakat luas dan dapat mengambil peran penting,” ujarnya.

JPNN.com SURABAYA – Sarjana komunikasi di Indonesia belum memiliki posisi strategis di berbagai bidang. Padahal, peluang pasar cukup besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News