Satgas BLBI Dinilai Belum Bekerja Optimal Kembalikan Uang Rakyat
“Jangan sampai, nagih Rp 110 Triliun, sita sana, sita sini, dapatnya baru Rp 9,82 Triliun. Ini kan gak signifikan," imbuhnya.
Hardjuno meminta Tim Satgas BLBI ini lebih optimal bekerja. Untuk itu, kerja Satgas BLBI ini di push lagi.
"Jangan sampai ada anggapan masyarakat, Satgas BLBI tidak bekerja," tuturnya.
Menurut Hardjuno, Tim Satgas BLBI ini masih punya ruang dan waktu untuk mengejar angka Rp 110 triliun ini.
Sebab, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor VI tahun 2021, masa berlaku sejak Keppres ditetapkan, yakni pada 6 April 2021 dan akan bertugas hingga 31 Desember 2023 mendatang.
“Namun melihat pencapaian yang hanya Rp 9, 82 Triliun, saya jadi miris," ungkapnya.
Sebab, uang APBN yang dipakai untuk membiayai Tim Satgas BLBI sangat besar sekali.
Sementara, hasil yang dicapai Satgas BLBI ini tidak signifikan. “Saya minta Satgas BLBI ini untuk memompa lagi kerja tim. Apalagi, masa tugas Satgas BLBI ini sangat terbatas," tuturnya.
Sekjen Gerakan HMS Hardjuno Wiwoho menilai Satgas BLBI belum bekerja optimak dalam mengembalikan hak rakyat dari para obligor.
- Dorong Reformasi Hukum, Hardjuno Wacanakan Perampasan Aset Koruptor Tanpa Melalui Tuntutan Pidana
- Vietnam Tengah Menghadapi Skandal Korupsi Perbankan, HMS Center: Mirip Kasus BLBI di Indonesia
- HMS Center Ingatkan Menko Polhukam Tak Sekadar Lips Service Tangani Skandal BLBI
- Program MBKM Studi PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kunjungi SHW Center
- Mahfud MD Minta Masa Kerja Satgas BLBI Ditambah
- Menaker Ida Fauziyah Ingatkan Jajaran Gunakan Anggaran Secara Disiplin dan Tepat Sasaran