Satu dari 10 Perempuan di Asia Menderita Endometriosis, Kenali Tanda & Gejalanya 

Satu dari 10 Perempuan di Asia Menderita Endometriosis, Kenali Tanda & Gejalanya 
Country Division Head Pharmaceuticals Bayer Indonesia Jeff Lai (jas hitam) dalam diskusi media sekaligus memperingati bulan Kesadaran Endometriosis Sedunia, di Novotel Jakarta, Jumat (8/3). Foto dok. Bayer

Selain itu, tanda dan gejala yang juga perlu diperhatikan seperti nyeri pelvik kronik, dispareunia dalam, keluhan intestinal siklik, dan kurang subur. 

"Oleh sebab itu, para wanita perlu menyadari nyeri mereka dan tidak menormalisasi nyeri berlebihan, segera periksa ke dokter," lanjutnya.

Nyeri yang dimaksud  dapat berupa nyeri saat haid (dismenorea), nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia), nyeri saat berkemih (disuria), nyeri saat buang air besar (diskezia), nyeri perut bagian bawah, serta nyeri panggul.

Selain itu, umumnya pasien endometriosis juga mengeluhkan nyeri berdenyut dan menjalar hingga ke tungkai, serta nyeri pada rektum dan adanya sensasi perut yang ditarik ke bawah. 

Endometriosis juga dikelompokan menjadi endometriosis peritoneum (superfisial), kista endometriosis (endometrioma), serta deep endometriosis (lesi susukan dalam).

Namun, jangka panjang Dienogest merupakan rekomendasi kuat untuk pengobatan endometriosis.

"Dienogest dari Bayer dinilai sebagai salah satu pilihan dan rekomendasi kuat sebagai pengobatan inovatif dan efektif untuk mengatasi endometriosis tersebut," tuturnya. (esy/jpnn)

Satu dari 10 perempuan di Asia menderita Endometriosis, Kenali tanda dan gejalanya.


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News