Satu Keluarga Positif COVID-19 Menolak Bantuan Pemkot Surabaya, Terungkap Alasannya

Satu Keluarga Positif COVID-19 Menolak Bantuan Pemkot Surabaya, Terungkap Alasannya
Petugas puskesmas mendistribusikan makanan untuk warga berstatus ODP, PDP, dan OTG COVID-19 di Kota Surabaya. FOTO: ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Satu keluarga muda warga Kenjeran, Kota Surabaya, Jatim, dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab.

Satu keluarga yang terpapar corona itu terdiri suami istri serta tiga anaknya. Hanya satu anaknya yang tidak terjangkiti virus corona jenis baru itu.

Mereka menolak bantuan berupa makanan dari Pemkot Surabaya.

"Saya dicurhati istri dari keluarga muda itu. Kebetulan saya kenal. Mereka memutuskan menolak bantuan dari pemkot supaya bisa digunakan untuk keluarga lain yang membutuhkan," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat dicurhati oleh istri dari keluarga muda yakni Lina Riskiyanti Kisworo di Surabaya, Selasa (2/6).

Menurut Reni, pada awalnya suami istri di keluarga muda tersebut dinyatakan reaktif berdasarkan tes cepat (rapid test) dari puskesmas setempat.

Petugas puskesmas mengusulkan mereka berlima untuk ikut tes swab lewat jalur Dinkes Surabaya. Hanya saja belum bisa dipastikan kapan jadwalnya.

Untuk memastikan keluarga muda positif atau negatif, kata Reni, akhirnya si suami memutuskan semua anggota keluarga melakukan swab mandiri di Rumah Sakit Premier Surabaya.

Hasilnya suami istri beserta tiga dari empat anaknya dinyatakan positif.

Satu keluarga di Surabaya terdiri suami istri dan tiga dari empat anaknya, positif COVID-19 tetapi menolak bantuan Pemkot Surabaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News