Satu Korporasi di Kalbar jadi Tersangka Pembakar Lahan

Satu Korporasi di Kalbar jadi Tersangka Pembakar Lahan
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Foto: Dokumen JPNN.com

“Tadi (kemarin) waktu rapat di kantor Bupati KKR sudah direncanakan akan dilakukan juga operasi darat secara bersama-sama,” katanya.
               
Kebakaran hutan dan lahan terjadi di sejumlah wilayah Kalimantan dan Sumatera,  telah menyebabkan puluhan ribu masyarakat menderita inspeksi saluran pernafasan akut.

“Penderita ISPA di Kalbar 21.130 jiwa,” tegas juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Senin (21/9).

Sedangkan di Kalimantan Tengah ada 3.906 jiwa penderita ISPA, Jambi 20.826 jiwa, dan Riau 30.144 jiwa. Sementara itu, berdasarkan Satelit Terra Aqua Senin (21/9) pukul 05.00, terdeteksi 208 titik api di Kalimantan. Titik api itu tersebar 11 di Kalbar, enam di Kalimantan Selatan, 154 di Kalteng, 33 di Kalimantan Timur, dan empat di Kalimantan Utara.     

Jarak pandang pada pukul 6.00 kemarin (21/9) di Kota Pontianak 2000  meter, Ketapang 1.200 meter. Kemudian, di Sampit 100 meter, Palangkaraya 200 meter, Muara Teweh 100 meter, Sanggu-Buntok 100 meter dan Banjarmasih 500 meter.

“Kualitas udara di Pontianak 88 (atau) Sedang,” kata Sutopo.           
               
Sedangkan di Sumatera terdapat 399 titik api. Yakni 39 di Jambi, 19 di Kepulauan Bangka Belitung, satu di Kepulauan Riau, 20 di Lampung, 189 di Riau, dua di Sumatera Barat, 124 di Sumatera Selatan dan lima di Sumatera Utara. Jarak pandang Pekanbaru 6000 meter, Padang 4000 meter, Jambi 400 meter, Palembang 2000 meter. Kualitas udara di Pekanbaru 136 sedang, Palembang 162 tidak sehat, Banjarbaru 136 sedang.

“Hal ini mengindikasikan secara umum kondisi mulai membaik,” katanya.

Dia mengatakan, pemadaman di darat dan udara terus dilakukan.(boy/jpnn)


JAKARTA - Kepolisian terus menyidik dan menyelidiki dugaan pembakaran lahan serta  hutan di wilayah Kalimantan dan Sumatera, termasuk Kalimantan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News