Satu Orang Tewas Setelah Kecelakaan Truk Maut

Satu Orang Tewas Setelah Kecelakaan Truk Maut
Truk masuk jurang. Foto: JPG/Pojokpitu

"Langsung numplek, terus ndelosor (terbalik dan langsung terperosok, Red)," terangnya.

Pelatih Ranting PSHT Manguharjo Narko membenarkan bahwa puluhan orang yang menjadi korban itu adalah siswanya yang mengikuti kegiatan kenaikan sabuk di Ngebel.

Ada yang dari Manguharjo dan Sukolilo. Menurut Narko, kejadian tersebut merupakan musibah. Sebab, dia mengaku sudah sangat berhati-hati. Namun, semua terjadi di luar kendali.

"Truk yang kecelakaan itu paling depan. Jadi, kami semua langsung turun dan membantu mengevakuasi ke rumah sakit," ungkapnya.

Para korban dibawa ke ruang IGD RSUD Dolopo "Yang masuk IGD jumlah pastinya kami belum tahu, tapi ada lebih dari 25 orang," kata dokter jaga IGD RSUD Dolopo Januar Angga Adityo.

Perincian sementara, 7 luka sedang, 17 luka ringan, dan 1 luka berat. Dari puluhan pasien itu, jelas Januar, kondisinya beda-beda. Ada yang mengalami luka ringan seperti babras, luka sedang (patah tulang), dan luka berat (cedera kepala).

Yang luka ringan, sebut Januar, sudah boleh langsung pulang setelah mendapat perawatan. Sedangkan yang patah tulang -sekitar tujuh orang- harus menjalani perawatan lebih lanjut di RSUD Dolopo.

Dia juga menyebutkan, ada seorang korban yang dirujuk ke RSUD dr Soedono Madiun karena mengalami cedera kepala. "Yang patah tulang akan ditangani di sini (RSUD Dolopo)," ucapnya.

Kecelakaan truk yang membawa 40 anak disebabkan sopir tak menguasai medan jalan sehingga salah mengoperasikan rem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News