Satu Sekolah Hanya Berisi 22 Murid

Satu Sekolah Hanya Berisi 22 Murid
Anak-anak sekolah dasar sedang mengikuti upacara bendera. Foto/ilustrasi: Radar Gresik

Selain itu, banyak madrasah ibtidaiyah (MI) yang dibangun di satu dusun.

"Banyak murid di kawasan Dusun Karangbaru yang beralih ke MI karena dirasa lebih dekat dengan perkampungan," tutur Slamet.

Jumlah keseluruhan guru di sekolah itu hanya tiga orang. Terdiri atas satu guru pegawai negeri sipil (PNS) yang mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) serta dua guru tidak tetap (GTT).

Lebih jauh Slamet mengatakan, menjamurnya MI mengakibatkan banyak murid beralih sekolah.

Selain itu, kebanyakan orang tua di daerah tersebut berpedoman kuat, jika disekolahkan di MI, anak terjamin masuk surga.

"Karena pedoman itulah, banyak murid yang beralih ke MI dan banyak juga MI yang tidak memiliki izin dari dinas pendidikan," terang Slamet, yang mengaku baru menjabat kepala sekolah (Kasek) dua tahun.

Rumah GTT yang mengajar di SDN 3 Alasbuluh berada di Desa Bengkak.

Untuk sampai di tempat mengajar, guru itu harus menempuh jarak 13 km dengan menyusuri hutan kapuk serta jalan curam tanpa aspal dan berbatu.

Hanya ada tiga guru yang mengajar di sekolah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News