Satukan Barisan demi Menjegal Donald Trump-nya Prancis

Satukan Barisan demi Menjegal Donald Trump-nya Prancis
Kandidat Presiden Prancis Marine Le Pen. Foto: CNN

Hamon yang hanya mendapatkan 6,35 persen suara meminta para pendukungnya untuk sebisanya menghalangi kemenangan Le Pen pada putaran kedua.

Hal senada diungkapkan Fillon. ’’Tidak ada pilihan lain selain memberikan suara untuk menentang kandidat ultranasionalis. Saya akan memilih Emmanuel Macron,’’ tegas Fillon sekitar 40 menit setelah pengumuman hasil pilpres putaran pertama. Dia hanya mendapat 19,9 persen suara.

Mantan Perdana Menteri (PM) dari partai Socialist Manuel Valls pun ikut mendukung Macron. ’’Kita harus membantunya semaksimal mungkin untuk memastikan Le Pen mendapat dukungan serendah mungkin,’’ ujarnya pada radio France Inter.

Hasil survei berbagai lembaga polling juga menunjukkan bahwa yang bakal menang adalah Macron. Mantan menteri perekonomian tersebut bakal mengalahkan Le Pen dengan perolehan suara sekitar 20 persen lebih tinggi.

Jika benar itu terjadi, Macron bakal menjadi presiden termuda di Prancis. Usianya baru 39 tahun. Politikus yang melabeli dirinya sendiri sebagai orang luar di dunia perpolitikan itu menjanjikan banyak perubahan untuk Prancis.

Negara-negara Uni Eropa (UE) juga berharap Macron menang. Sebab, suami Brigitte itu pro terhadap UE. Menurut Macron, menjadi anggota UE adalah zona nyaman bagi perekonomian Prancis. Jika terpilih nanti, mantan banker itu malah mempererat hubungan dengan UE.

Sementara itu, Le Pen justru berseberangan dengan Macron. Politikus yang lahir pada 5 Agustus 1968 tersebut anti-UE. Jika menang nanti, Le Pen malah berjanji menggelar referendum France Exit (Frexit) pada tahun pertama kepemimpinannya.

Dia juga menjanjikan penanganan yang lebih serius terhadap masalah terorisme, penjagaan perbatasan, dan berbagai kebijakan lainnya yang menyerupai pernyataan-pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat kampanye pilpres tahun lalu. Karena itu, dia dijuluki Donald Trump-nya Prancis.

Prediksi berbagai lembaga survei menjadi kenyataan. Kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron dan Marine Le Pen masuk ke putaran kedua.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News