Saudi Terancam Kehilangan Dukungan Amerika di Yaman

Saudi Terancam Kehilangan Dukungan Amerika di Yaman
Bom Saudi menghancurkan bangunan-bangunan di Yaman. Foto: Reuters

jpnn.com, WASHINGTON - Senator Amerika Serikat (AS) berusaha mengakhiri dukungan negara adidaya tersebut untuk Arab Saudi dalam perang Yaman.

Lewat pengajuan sebuah rancangan resolusi yang menyerukan diakhirinya dukungan militer AS untuk koalisi pimpinan Saudi dalam perang Yaman yang diresmikan oleh Senator Bernie Sanders, Mike Lee, dan Chris Murphy pada Rabu (1/3).

Sanders mengatakan, resolusi ini ditujukan untuk membuat regulasi yang kuat namun jarang digunakan.

Dalam undang-undang 1973 mengenai Kekuasaan Perang. Isinya memberi Kongres AS wewenang untuk mengesampingkan presiden dan menarik pasukannya.

"Karena Kongres AS belum mengumumkan perang atau kekuatan militer yang berwenang dalam konflik ini, keterlibatan AS di Yaman inkonstitusional dan tidak sah. Dukungan militer AS terhadap koalisi Saudi harus berakhir," kata Sanders pada sebuah konferensi pers pada Rabu seperti dilansir Al Jazeera.

Sanders menekankan, di bawah Konstitusi, Kongres AS adalah satu-satunya otoritas yang dapat menyatakan perang. Ini menyinggung perpecahan di Pemerintah AS antara Kongres AS dan Presiden AS Donald Trump sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata.

"Banyak orang Amerika tidak menyadari kalau orang-orang Yaman menderita akibat perang sipil dengan Arab Saudi dan sekutu mereka, dan juga pemberontak Houthi di sisi lain," terang Sanders.

Selain itu, lanjut Sanders, bila pasukan AS secara aktif terlibat dan mendukung orang-orang Saudi dalam perang ini, seperti memberikan informasi intelijen, pengisian bahan bakar pesawat terbang, juga penyediaan bom yang telah membunuh ribuan orang, maka ini akan membuat krisis Yaman jauh lebih buruk.

Senator Amerika Serikat (AS) berusaha mengakhiri dukungan negara adidaya tersebut untuk Arab Saudi dalam perang Yaman.

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News