'Saya Membantu Pengungsi Untuk Beradaptasi di Australia': Cerita Heni Hardi Tinggal di Goulbourn

'Saya Membantu Pengungsi Untuk Beradaptasi di Australia': Cerita Heni Hardi Tinggal di Goulbourn
Ilustrasi aksi demonstrasi antiimigran. Foto: Associated Press

Bagaimanapun tinggi jabatannya, Heni tetap memiliki satu visi yaitu untuk menciptakan kesejahteraan bagi para pengungsi di Australia.

"Saya bekerja di Goulburn Multicultural Centre, membantu pengungsi, pendatang baru, imigran dan keluarga mereka supaya mereka hidup harmonis di Goulburn."

Program Heni bernama "Women's group and information session" dalam organisasi itu, ramai diminati oleh para perempuan, baik pengungsi ataupun tidak.

Dalam program itu, Heni mengajar menari dan membagikan ilmu menata rambut serta kecantikan.
Tidak berhenti di sana, sesi yang diadakan setiap hari Jumat dari pukul 10-12 siang tersebut juga menyediakan informasi soal kesehatan dan kesejahteraan hidup kaum perempuan.

Pengetahuan lain yang dibagikan antara lain seputar visa, lowongan pekerjaan, cara tepat lulus wawancara kerja, kecantikan, busana, tata rambut, memasak, dan lain-lain.

"Sesi ini diadakan untuk memotivasi para pengungsi untuk lebih mandiri dan percaya diri." kata Heni kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia yang menghubunginya dari Melbourne.

 

Selain bahasa, perlu juga keterampilan

Berada di lingkaran pengungsi yang mayoritas berasal dari Afrika, Burma dan Timur Tengah sejak 2012 ternyata menumbuhkan kecintaan Heni akan pekerjaannya seiring berjalannya waktu.

Dari Denpasar sepuluh tahun yang lalu, Nugraheni Setya Hardi terbang ke Canberra membawa mimpi untuk membuka salon sambil mengajar senam di Australia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News