SBY: Agama Mana pun Cocok dengan Demokrasi
Senin, 26 November 2012 – 05:50 WIB
Dalam bagian lain pidatonya, SBY menyatakan setuju dengan no single model democracy. Artinya, tidak bisa mencangkok demokrasi dari negara manapun untuk diterapkan di Indonesia. "Selalu ada nilai-nilai lokal, apakah itu nilai agama, budaya, dan ke-khas-an yang lain," ujarnya.
Saat ini, menurut SBY, terdapat tiga tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Yakni demokrasi yang masih dalam tahap pematangan, keberagaman identitas, dan demokrasi multipartai yang menyebabkan proses politik menjadi panjang dan kompleks.
Sementara itu, Chairman of the World Peace Forum Din Syamsuddin mengatakan, negara harus berperan dalam memperkuat dasar-dasar masyarakat multicultural demokratis. Caranya, membuka dan memfasilitasi dialog yang intensif dan berkelanjutan antar berbagai kelompok. "Baik di tingkat elit maupun akar rumput," katanya.
Terwujudnya masyarakat multicultural demokratis, lanjut dia, juga mensyaratkan beberapa prakondisi yang menjadi tanggung jawab negara. Yakni, menjunjung tinggi prinsip-prinsip rule of law dan penyelesaian perbedaan secara damai, serta terwujudnya kesejahteraan dan pembangunan yang berkeadilan.
BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tidak ada pertentangan antara demokrasi dengan Islam. Bahkan, keduanya bisa berjalan beriringan
BERITA TERKAIT
- Kubu Nurul Ghufron Desak Dewas KPK Patuhi PTUN
- Gabungan Organisasi Penyiaran di Solo Raya Gelar Aksi Tolak RUU Penyiaran
- Aktivis '98 Beri Rapor Merah untuk Rezim Jokowi: Demokrasi Buruk, KKN Begitu Vulgar
- Berbicara di WWF Bali 2024, Nana Sudjana: Pengelolaan Danau Rawa Pening untuk Kepentingan Masyarakat
- Benny Wullur Kembali Tantang Duel Tinju Kepada Hotman Paris
- Menaker Ida: Kerja Sama Indonesia & Libya di Bidang Ketenagakerjaan Segera Terwujud