SBY Akui JKN Banyak Kekurangan

Minta Masyarakat Ikut Mengawasi

SBY Akui JKN Banyak Kekurangan
BPJS Kesehatan. Foto: JPNN.com
Mendengar penjelasan Dodo, SBY hanya mengangguk-angguk. SBY mengatakan, kunjungannya ke Surabaya karena ingin melihat pelayanan di RSUD dr Soetomo dan puskesmas Pucang.     “Saya cek di puskesmas terus kesini. Ternyata transisi BPJS berjalan baik,” ujarnya. Barangkali, kata SBY, kekurangan masih ada di sana sini, tapi hal itu dianggap wajar karena BPJS masih dalam masa transisi. Kendati demikian, SBY meminta agar BPJS berbenah dan segera mengatasi kekurangan dan persoalan yang ada.

    

SBY ingin agar seluruh masyarakat Indonesia bisa tercover asuransi kesehatan sehingga mereka mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Petugas BPJS, para pimpinan rumah sakit, dan dokter juga diminta bekerja dengan baik. “Mari kita dukung dan awasi agar program besar ini berjalan dengan baik,” ucapnya.

    

Ketua BPJS Fahmi Idris menargetkan peserta BPJS tahun ini harus mencapai 121,6 juta penduduk. Fahmi optimistis target itu bakal tercapai. Sebab, selama tiga hari pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional (JKN), BPJS telah menjaring sekitar 6.000 pendaftar peserta mandiri. “Bahkan, hari pertama saat libur nasional banyak juga yang mendaftar,” ungkapnya.

    

Fahmi menjelaskan, BPJS tidak hanya membuka pendaftaran di kantor cabang saja. Sejatinya, kata dia, masyarakat bisa daftar online. Masyarakat tinggal membuka website BPJS dan mengisi form yang tersedia dengan nomor induk kependudukannya. Lalu, pendaftar akan mendapat nomor virtual acount. Selanjutnya, nama pendaftar sudah masuk kedalam master file BPJS tapi masih dipending alias belum aktif karena belum membayar premi.

    

SURABAYA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengawasi langsung pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional (JKN) di RSUD dr Soetomo, Sabtu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News