SBY Akui JKN Banyak Kekurangan

Minta Masyarakat Ikut Mengawasi

SBY Akui JKN Banyak Kekurangan
BPJS Kesehatan. Foto: JPNN.com
Supaya aktif, pendaftar bisa membayar premi melalui ATM dengan mengentry nomor virtual acountnya. Setelah membayar premi, pendaftar harus datang ke kantor BPJS untuk mendapatkan kartu peserta. Selain online, masyarakat juga bisa datang langsung ke bank yang ditunjuk. Yakni, BNI, BRI, dan Mandiri untuk membayar premi dan selanjutnya datang ke kantor BPJS untuk mendapatkan kartu peserta.

    

Tak hanya itu, BPJS juga menyediakan mobil customer untuk melayani di badan usaha yang akan mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta BPJS. “Sejauh ini, keterlibatan masyarakat dalam kepesertaan BPJS sangat positif. Kami mendorong agar perusahaan juga segera mendaftarkan pegawainya,” ujar Fahmi. Prinsipnya, program ini berasaskan keadilan karena masyarakat yang mampu membayar iuran, sedangkan yang kurang mampu dicover asuransinya.

    

Selain itu, JKN memakai sistem portabilitas dimana masyarakat dapat berobat dimana saja. Tidak harus di kota tempat tinggalnya. “Misalnya, kartu BPJS saya ini di kampus Palembang. Saya sedang di Surabaya nih, tahu-tahu masuk UGD. Saya bisa berobat disini karena nama saya sudah masuk dalam master file BPJS yang online secara nasional,” paparnya. Penerapan sistem tersebut dianggap akan memudahkan masyarakat berobat dimana saja. (kit/kim)

SURABAYA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengawasi langsung pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional (JKN) di RSUD dr Soetomo, Sabtu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News