SBY-Boediono Klaim Paling Paham Demokrasi

SBY-Boediono Klaim Paling Paham Demokrasi
SBY-Boediono Klaim Paling Paham Demokrasi
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) Boediono menyebut dirinya bersama capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pemimpin yang memahami demokrasi sebagai sebuah kearifan dan kecerdasan rakyat. Karena itu, pasangan capres SBY-Boediono tidak pernah memberikan janji, kecuali bukti.

"Dalam masa-masa kampanye pilpres ini, semakin terlihat bahwa rakyat menolak untuk dibeli dan menolak janji-janji muluk. Bagi kami, SBY-Boediono, fenomena ini merupakan sebuah kearifan dan kecerdasan yang datangnya dari rakyat karena menginginkan demokrasi yang benar dan jujur," kata Boediono, saat berkampanye di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (4/7).

Ditegaskan Boediono, sikap rakyat yang seperti itu merupakan sebuah keberhasilan karena bangsa ini telah bekerja dengan semangat. "Indonesia berhasil bila kita bekerjasama bersemangat sebagaimana tertuang dalam naskah proklamasi dengan cara saksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Itulah sebabnya kepemimpinan efektif tidak sama dengan kepemimpin asal terobos dan asal jadi," ujar Boediono.

Kita perlu kepemimpinan yang efektif, efektif karena didukung rakyat, bukan karena membungkam suara rakyat. Kita perlu kepemimpinan yang didukung rakyat dengan bukti bahwa kesejahteraan dan kesetabilan tercapai, imbuhnya."Tapi yang lebih penting dari itu adalah Kita perlu kepemimpinan yang tidak pernah melanggar hak asasi manusia dan tidak pernah KKN, tidak pernah Kolusi," ujarnya.

JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) Boediono menyebut dirinya bersama capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pemimpin yang memahami

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News