SBY Dikritik soal Bahasa Jawa Kromo

Saat Memberi Kuliah Umum di Peking University

SBY Dikritik soal Bahasa Jawa Kromo
SBY Dikritik soal Bahasa Jawa Kromo
BEIJING – Kejutan terjadi dalam kuliah umum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Peking University, Beijing, Kamis (23/10). Pasalnya, seorang mahasiswa Peking University bernama Cintya bertanya kepada Presiden SBY tentang semakin sedikitnya masyarakat Jawa yang menguasai bahasa Jawa kromo.

”Saya dua tahun menjadi mahasiswa pertukaran di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Selama itu saya kesulitan berkomunikasi dengan wong Jogja karena bahasa kromo inggil yang diajarkan di kampus tidak dikuasai semua orang Jogja. Sedanten ngagem bahasa Jawa ngoko kaliyan bahasa Jawa campuran (semua menggunakan bahasa Jawa ngoko dan campuran),” ujar Cintya dalam bahasa Indonesia campur Jawa dengan fasih yang disambut tawa Presiden SBY dan puluhan anggota rombongannya.

Baru ketika mahasiswa Fakultas Budaya Timur di Peking University itu mengulang pertanyaannya dalam bahasa Tiongkok, tawa ratusan mahasiswa yang menghadiri kuliah umum ikut tergelak.

Dalam tanggapannya, Presiden SBY mengakui globalisasi memengaruhi tatanan budaya dan karakter masyarakat, termasuk masyarakat Jawa. Dia menilai mempertahankan karakter budaya dalam kerasnya pengaruh globalisasi merupakan tantangan semua bangsa. ”Kami akan berupaya keras menyeimbangkan tuntutan globalisasi dan kewajiban mempertahankan karakter dan budaya sebagai identitas,” katanya.

BEIJING – Kejutan terjadi dalam kuliah umum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Peking University, Beijing, Kamis (23/10). Pasalnya, seorang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News