SBY Diminta Banyak Tinggal di Istana

Iring-iringan Pengawalan dari Cikeas Dikeluhkan

SBY Diminta Banyak Tinggal di Istana
SBY Diminta Banyak Tinggal di Istana
Pandangan itu didukung putri almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid. Dia berharap, SBY mau mengikuti langkah Gus Dur yang memilih lebih banyak tinggal di Istana Negara. Meski, lanjut dia, kondisi Istana tidak terlalu nyaman, kepentingan masyarakat banyak tidak akan terganggu. "Istana sangat tidak nyaman untuk ditinggali, penuh nyamuk, dingin karena AC-nya sentral. Seram suasananya. Tapi, Gus Dur memutuskan tinggal di sana untuk menghemat uang negara," ujar Yenny dalam akun Twitter-nya Jumat malam (16/7). 

 

Di beberapa negara lain, kepala negara bahkan menggunakan sarana transportasi umum saat menuju ke kantor. Di antaranya, Ratu Elizabeth, kepala negara Inggris, yang sering menggunakan kereta api. Atau, Presiden Iran Ahmadinejad yang seminggu sekali menggunakan bus saat ngantor.

 

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha menyatakan, SBY sebenarnya sudah melakukan sejumlah upaya meminimalkan kemacetan selama ini. Di antaranya, berangkat pagi-pagi sekali dan pulang saat larut malam.

 

Tapi, lanjut dia, kalau harus meniru Ratu Elizabeth atau Ahmdinejad, hal itu hampir tidak mungkin. "Kita perlu melihat situasi keamanan, apakah bisa menjamin 100 persen. Kondisi di London tidak sama dengan Jakarta, begitu juga di Teheran yang lebih kondusif. Di Jakarta sangat kompleksitas dan ancaman selalu ada," paparnya.

 

JAKARTA - Suara agar Presiden SBY dan keluarga lebih banyak tinggal di Istana Negara semakin keras. Itu dimaksudkan untuk meminimalkan kemacetan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News