SBY Disarankan Turun Tangan Urus Penembakan WNI
Jumat, 14 September 2012 – 00:21 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan dalam kasus penembakan 5 warga negara Indonesia (WNI) yang ditembak polisi Malaysia. Bila perlu, Pemerintah Indonesia mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Malaysia.
"Itu langkah awal (nota protes). Tapi, yang lebih penting ini harus diselesaikan pada level Menteri kalau perlu kepala negara turun langsung. Ini serius," kata Mahfudz, kepada wartawan, di gedung parlemen, di Jakarta, Kamis (13/9).
Baca Juga:
Seperti diketahui, empat WNI yang ditembak itu adalah Jony alias M Sin (35), Osnan (37), Hamid, Diden, yang tinggal di kawasan Bengkong Pertiwi, Batam, Kepulauan Riau. Sedangkan korban lainnya, Mahno berasal dari Madura yang sudah lama menetap di Ipoh, Negara Bagian Perak, Malaysia.
Hingga Rabu (12/9) malam, jenazah mereka masih berada di Hospital Raja Permaisuri Bainoon, Ipoh. Mahfudz menegaskan, berita ini sangat mengejutkan karena kasus sebelumnya belum tuntas, baik penjelasan dari Malaysia ataupun proses hukumnya. "Dan sekarang malah ada kejadian lagi dan bahkan jumlahnya lebih banyak," katanya.
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan dalam kasus penembakan 5 warga
BERITA TERKAIT
- Dukung Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, IKAL Jatim Bergerak Membentuk Sukarelawan
- Pengamat Ini Sebut Jokowi dan SBY Mentor Andal Prabowo
- Cak Imin Mengaku Sudah Menitipkan Ini kepada Prabowo
- Analisis Pengamat soal Kans Bobby Nasution di Pilkada Sumut
- Persiapan Pilkada 2024, PPP Siap Berkolaborasi dengan Parpol Lain
- Pilkada Serentak 2024, Hermus Indou Daftar Cabup Manokwari dari PAN