SBY: Jika jadi Presiden, Jokowi Jangan Mau Didikte

SBY: Jika jadi Presiden, Jokowi Jangan Mau Didikte
Gubernur DKI Joko widodo bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Abror Rizki/Rumgapres

jpnn.com - JAKARTA--Kekhawatiran sejumlah kalangan bahwa capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo hanya akan menjadi presiden boneka yang didikte bos partainya, mendapat tanggapan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden mengharapkan, jangan sampai kekhawatiran itu terjadi jika pria asal Solo itu terpilih sebagai presiden di Pilpres 2014.

Ini disampaikan Presiden melalui program “Isu Terkini” yang ditayangkan melalui kanal Youtube kepresidenan sejak Minggu (6/4).

"Kalau soal kekhawatiran kalau pemimpin itu didikte oleh pihak-pihak tertentu saya kira tidak keliru kalau rakyat punya harapan seperti itu. Oleh karena itu menjadi tantangan bagi Pak Jokowi atau siapa saja yang terpilih nanti, jangan mau didikte oleh siapapun," ujar Presiden.

Siapapun, kata Presiden, tidak boleh mendikte seorang kepala negara. Apalagi yang mendikte adalah pihak asing dan pemilik modal. Presiden mengaku ini juga yang dilakukannya selama 10 tahun menjadi pemimpin negara. Ia mengklaim tak mau didikte siapa pun. Kinerjanya juga diawasi berbagai lembaga termasuk masyarakat.

"Jadi tidak ada yang boleh mendikte seorang presiden dalam pengambilan keputusan, bersikap dalam urusan dalam negeri dan luar negeri. Oleh karena itu menjadi tantangan. Harapan saya pengganti saya betul-betul dengarkan apa yang diharapkan rakyat," sambung Presiden.

Sebelumnya memang santer diberitakan Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi dikhawatirkan hanya akan menjadi capres boneka karena didikte Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, hal ini telah dibantah oleh Megawati. Ia menilai Jokowi bukan orang yang mudah didikte pihak lain. (flo/jpnn)

JAKARTA--Kekhawatiran sejumlah kalangan bahwa capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo hanya akan menjadi presiden boneka yang didikte bos partainya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News