SBY Kecewa Ditjen Pajak

SBY Kecewa Ditjen Pajak
SBY Kecewa Ditjen Pajak
JAKARTA - Maraknya kasus korupsi di Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak)?Kementerian Keuangan memantik kekecewaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena itu, dia meminta seluruh jajaran Ditjen Pajak melakukan introspeksi dan segera menghentikan segala macam bentuk penyimpangan. "Terus terang, hari ini, hati dan perasaan saya bercabang. Di satu  sisi saya senang, bersyukur, di sisi yang lain saya masih kecewa dan  prihatin," kata SBY di depan sekitar 300 pejabat dan pegawai Ditjen  Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai Kementrian Keuangan, di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

SBY bersyukur karena penerimaan pajak terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, dia mengaku tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya dengan munculnya kasus Gayus Tambunan. Pertemuan dan arahan kepada jajaran Ditjen Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai, kata SBY, sudah digagas sejak setelah kasus Gayus Tambunan meledak.

Menkeu kala itu, Sri Mulyani Indrawati, sempat meminta SBY untuk bertemu pimpinan dan jajaran Ditjen Pajak. Namun, SBY meminta Sri Mulyani mengonsolidasikan jajaran Ditjen Pajak lebih dahulu. "Saya kurang tepat untuk bertemu karena waktu itu, saya masih sangat kecewa. Lebih baik nanti bertemu di suatu saat ketika saya sudah bisa menata emosi saya, dan sudah ada langkah-langkah yang baik, yang kongkrit dan yang nyata yang dilakukan oleh jajaran Ditjen Pajak," kata SBY.

Gara-gara kasus Gayus, saat ini telah terjadi demotivasi dan  demoralisasi di jajaran Ditjen Pajak yang terus dihujat masyarakat.  Namun, presiden minta agar para petugas pajak berintrospeksi.  "Patutlah kita dan saudara berintropeksi. Demoralisasi dan demotivasi,  sumbernya, biang keladinya karena perilaku sejumlah oknum yang  mencoreng nama baik dirjen pajak dan, dalam kasus tertentu dirjen bea cukai," kata SBY.

JAKARTA - Maraknya kasus korupsi di Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak)?Kementerian Keuangan memantik kekecewaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News