SBY Kritik Industri Televisi

SBY Kritik Industri Televisi
SBY Kritik Industri Televisi
Presiden mengatakan, kinerja pemerintah memang ada yang jelek. Namun, kata SBY, juga ada yang baik. Presiden meminta televisi nasional memberitakan keduanya. "Yang tidak betul adalah manakala kita tahu ada yang baik-baik ada yang jelek-jelek, yang diangkat yang jelek-jeleknya saja. Agak malu mengangkat yang baik," kata SBY.

SBY kemarin meresmikan pemancar televisi digital TVRI stasiun Jakarta, Surabaya, dan Batam. Dengan teknologi digital, siaran televisi bisa menjadi interaktif karena televisi bisa memiliki banyak kanal. Kualitas gambar dan suara digital juga lebih jernih dibanding analog. Secara nasional, seluruh televisi diharapkan bisa bermigrasi ke siaran digital pada 2017. Sehingga 2018, diharapkan menjadi tahun berakhirnya era televisi analog.

Presiden kemarin juga melakukan telekonferensi dengan stasiun Batam dan Surabaya. Dengan stasiun Surabaya, SBY berdialog dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. "Kumis Pak Dhe Karwo nampak terang," canda SBY, memuji kualitas gambar digital. "Kumis ini menandakan kemesraan, dan menghilangkan kemiskinan,' jawab Soekarwo. (sof)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik industri televisi yang ia nilai kerap memiliki muatan kepentingan pemilik modal. SBY


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News