SBY: Kurikulum Baru Harus Tidak Memberatkan
Selasa, 02 April 2013 – 18:10 WIB
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, kemajuan dunia dalam era globalisasi dan transformasi saat ini mempengaruhi pendidikan nasional. Oleh karena itu, juga berpengaruh pada kurikulum sekolah yang akan diterapkan. Meski kurikulum pada tahun 2013 saat ini masih mendapat pro dan kontra dari masyarakat, SBY berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat mempertimbangkan perubahan terbaik pada kurikulum tanpa memberatkan siswa dan orangtua. "Artinya jangan sampai lembaga-lembaga pendidikan menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan ketrampilan tertentu yang tidak klop dengan upaya yang diperlukan oleh pasar tenaga kerja. Apakah pekerja di lembaga pemerintah, negara atau di dunia swasta atau di berbagai cabang profesi yang lain," paparnya.
"Saya mengetahui dinamika pembahasan antara pemerintah dengan DPR atau legislatif yang menyampaikan pandangannya bahwa jangan sampai kurikulum ini berubah karena ganti menteri atau perubahan kurikulum ini memberikan beban pada orangtua. Saya kira pandangan seperti itu patut didengar," ujar Presiden sebelum membuka rapat terbatas dengan jajaran menteri terkait kurikulum 2013 di kantornya, kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).
Menurut Presiden, perubahan kurikulum harus memiliki urgensi dan tujuan yang tepat dan benar. Namun, ia juga tidak menampik bahwa kehidupan pendidikan nasional juga harus dinamis seiring perkembangan zaman. Kemendikbud diminta membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini tetapi juga tidak menutup mata pada situasi dan kondisi siswa.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, kemajuan dunia dalam era globalisasi dan transformasi saat ini mempengaruhi
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar