SBY Merasa Berdosa Jika Tidak Naikkan BBM
Demi Menyelamatkan Perekonomian Nasional
Kamis, 29 Maret 2012 – 17:40 WIB
JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kembali menginjakan kaki di tanah air usai melakukan lawatan kerja ke Korsel. Presiden langsung memberikan pernyataan mengenai situasi panas di tanah air, menyusul rencana pemerintah menaikan harga BBM.
SBY mengakui, rencana Pemerintah menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memang bukan keputusan yang populer. Namun, kebijakan ini diambil bukan tanpa tujuan. Jika kebijakan menyesuaikan harga BBM tidak diambil maka perekonomian Indonesia diprediksi jatuh. APBN menjadi tidak sehat, yang pada akhirnya rakyat juga yang menderita.
Baca Juga:
“Jika kebijakan populer yang diambil, yaitu tidak menaikkan harga BBM, maka keadaan perekonomian Indonesia akan mandek dan begitu-begitu saja. Saya akan merasa bersalah dan berdosa karena tahu ekonomi kita tidak sehat, ekonomi kita akan jatuh,” kata Presiden SBY dalam keterangan pers yang dibuatnya di Hotel Renaissance, Seoul, Korsel, Kamis (29/3) pagi sebelum bertolak kembali ke tanah air.
SBY pun meminta semua pihak melihat rencana kenaikan ini, tidak hanya dari harga BBM saja. Melainkan juga opsi-opsi yang sudah pemerintah paparkan mengenai kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kembali menginjakan kaki di tanah air usai melakukan lawatan kerja ke Korsel. Presiden langsung memberikan
BERITA TERKAIT
- Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren dan Keluarganya
- Honorer Non-Database BKN Jangan Berharap Lagi, Enggak Direken
- WWF Ke-10 di Bali, 7 KRI Bersiaga Menjaga Perairan di 4 Sektor
- Pendaftaran PPPK 2024: Ini Hasil Verval Data Honorer, Resmi dari BKN
- Menteri Singgung soal Honorer jadi PPPK Part Time, Oh Non-Database BKN
- HUT ke-44 Dekranas, Parade Mobil Budaya Pecahkan Rekor MURI