SBY: Pertajam Peranan di Internasional

SBY: Pertajam Peranan di Internasional
SBY: Pertajam Peranan di Internasional
JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Indonesia akan lebih banyak berperan di dunia internasional pada lima tahun ke depan. Hanya saja penguatan di dalam negeri harus lebih dulu diutamakan.

"Dulu, banyak orang yang mengejek komitmen Indonesia untuk bertahan dari krisis global. Ah di ejek lagi, ah itu isapan jempol. Saudara-saudara, kita harus mempertahankan diri, tidak usah diam saja, kalau kita di ejek. Mari kita buktikan. Saya punya keyakinan kita bisa, bahkan yang sering mengejek, sekarang-sekarang ini malah repot, oleh karena itu kita harus terus berbuat," kata SBY.

Pada akhir September 2009, kata SBY, dirinya menghadiri pertemuan G-20. "Sekarang pertemuan G-20 itu dianggap forum yang paling refresentatif. G-7 dan G-8 tidak lagi bisa mewakili masyarakat dunia, termasuk Dewan Keamanan (DK) PBB, mengapa yang memegang hak veto cuma 5 negara, Inggris, Perancis, China, dan AS. Sekarang, Indonesia masuk anggota G-20, barang kali selama ini Indonesia dianggap gagal. Saya katakan, rumah kita tetap di ASEAN, tetapi tidak elok kalau dilarang kita berkiprah di G-20," tukasnya.  

Menurut SBY, Indonesia tidak ingin egois, tidak ingin mewakili ASEAN, karena ada aturannya setiap tahun ketua ASEAN berganti. "Sekarang yang penting kita cermati, koreksi besar telah kita lakukan, ekonomi dunia yang tidak seimbang dan tidak balance. Misalnya, Tiongkok dan Asia Timur memproduksi barang-barang lalu dijual ke Amerika. Ketika ekonomi Amerika runtuh, maka runtuh pula, rusak pula arus perdanganan dunia, menimbulkan pertumbuhan negatif banyak dunia. Karena pertumbuhan ekonomi saling kait mengait."(gus/JPNN)

JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Indonesia akan lebih banyak berperan di dunia internasional pada lima tahun ke depan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News