SBY Setuju Sri Mulyani Mundur

SBY Setuju Sri Mulyani Mundur
SBY Setuju Sri Mulyani Mundur
Belakangan, Sri Mulyani kembali disorot terkait kasus penggelapan pajak Paulus Tumewu, komisaris utama PT Ramayana Lestari Sentosa. Ketika berkas Paulus dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan dan siap dilimpahkan ke pengadilan, Sri Mulyani mengirim surat kepada Jaksa Agung untuk minta penghentian kasus tersebut. Alasannya, Paulus telah melunasi tunggakan pajaknya Rp 7,99 miliar berikut denda 400 persen. Lantas, keluarlah SKPP (surat ketetapan penghentian penuntutan) bagi Paulus Tumewu.

Dengan jabatan barunya itu, Sri Mulyani bakal berkantor di Washington DC, AS. Dia sudah harus berada di markas Bank Dunia pada 1 Juni mendatang. Di Bank Dunia, managing director merupakan jabatan tertinggi kedua setelah presiden yang kini diduduki Robert Bruce Zoellick, mantan wakil menlu AS. Zoellick bertugas sejak 1 Juli 2007 dengan menggantikan Paul D. Wolfowitz.

Selama ini jabatan presiden Bank Dunia selalu diisi warga AS. Karena itu, managing director adalah jabatan tertinggi di Bank Dunia yang bisa diduduki warga non-AS. Di forum internasional, Sri Mulyani termasuk yang cukup getol menyuarakan agar jabatan puncak Bank Dunia tidak hanya diisi warga AS.

SBY mengungkapkan bahwa dirinya menerima surat resmi dari Presiden Bank Dunia Robert Zoellick pada 30 April 2010 ketika rapat kerja di Istana Tampaksiring, Bali. Surat tertanggal 25 April itu berisi permintaan dari Zoellick untuk merekrut Sri Mulyani. Sebelum menyampaikan suratnya secara resmi, Zoellick telah berbicara dengan SBY secara informal untuk meminta  izin merekrut Sri Mulyani.

JAKARTA - Di tengah sorotan tentang sejumlah kebijakan yang pernah diputuskannya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengajukan surat pengunduran diri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News