SBY: Tidak Boleh Ada Toleransi
Jumat, 18 Maret 2011 – 13:46 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga merespons teror bom yang kembali terjadi. Dia menginstruksi Polri, TNI, serta BIN untuk mengungkapnya dan tidak memberikan ruang gerak bagi pelaku teror. "Tidak boleh ada toleransi. Jangan menganggap (teror) ini biasa-biasa saja," katanya sebelum memulai rapat kabinet di Kantor Presiden kemarin (17/3).
SBY meminta aparat berupaya maksimal melindungi masyarakat. Termasuk langkah antisipasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan intelijen. "Jangan tidak mengantisipasi, tidak melakukan kegiatan-kegiatan intelijen," tegasnya.
Baca Juga:
"Barangkali kelompok yang selama ini melakukan kegiatan-kegiatan teror mengubah taktiknya, mengubah tekniknya. Kita tidak boleh kalah, tidak boleh kehilangan inisiatif," ujarnya.
Terkait dengan kiriman bom yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla, Gories Mere, dan Yapto Soeryosoemarno, SBY menginstruksi aparat untuk all-out mengungkap pelakunya. "Dulu bisa mengungkap tidak terlalu lama, mestinya sekarang pun kalau semua bekerja dengan penuh, dengan serius, akan bisa diungkap," katanya.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga merespons teror bom yang kembali terjadi. Dia menginstruksi Polri, TNI, serta BIN untuk mengungkapnya
BERITA TERKAIT
- Analisis Reza soal Brigadir RA Bunuh Diri: Ada Pihak Lain yang Harus Diuber Polisi
- Polri Pastikan Pelat Dinas ZZ Tetap Ikuti Aturan Ganjil Genap
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Puspom TNI dan Propam Polri Menggelar Rapat, Pelat Dinas hingga Bentrok Jadi Sorotan
- ORI Sarankan Seleksi CASN Ditunda hingga Pilkada Serentak 2024 Selesai, Begini Respons Junimart
- Fawer Sihite Terima Dukungan Anak Muda untuk Maju Pilkada Kota Siantar