Sebanyak 2,7 Juta Lansia Telantar

Sebanyak 2,7 Juta Lansia Telantar
Sejumlah wanita lansia di panti. Foto: Amalmulia.com.
Titus mengatakan, yang dibutuhkan lansia adalah pendidikan khusus. Sebab, setiap lansia saat pensiun menghadapi persoalan sama. Yaitu, membutuhkan aktivitas yang mampu menghidupinya hingga meninggal. "Mereka masih membutuhkan materi meski sudah tua," kata Titus.

Karena itu, pendidikan yang paling penting adalah menjelang pensiun. Berdasar penelitian yang dilakukan, sekitar 70 persen lansia setelah pensiun ingin membuka usaha. Persoalannya, tak semua lansia tahu usaha apa yang harus dirintisnya. Sebab, selama puluhan tahun, mereka umumnya berkiprah sebagai pegawai. Untuk itu, pendidikan kewirausahaan perlu dirintis.

Di samping itu, Kemendiknas bisa membuka lembaga pendidikan setingkat universitas bagi lansia yang pensiun. Di beberapa negara, sebut Titus, sudah ada pendidikan bagi lansia yang disebut dengan third ages university. Pendidikan itu masuk nonformal dan tanpa gelar.

Umumnya, mereka diberi pendidikan tentang sejarah dan seni. Ada dua jenis pendidikan. Yaitu, pelatihan sebelum pensiun dan setelah pensiun. Titus mengharapkan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi membuat surat edaran untuk pelatihan lansia pra pensiun. Pemerintah juga diminta untuk membenahi 243 panti wreda yang sudah tidak layak.

JAKARTA - Angka harapan hidup lanjut usia (lansia) diprediksi terus naik beberapa tahun ke depan. Namun, jika pemerintah tidak mengiringi dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News