Sebelum Kepala ABG Itu Dikepruk Martil, Mereka Sempat Makan Bersama

jpnn.com - ''Sekitar jam 12 siang, warga yang bertetangga dengan pelaku mengaku mendengar ada teriakan keras,'' kata ayah korban Ridwan.
Pria 38 ini tak mampu menyembunyikan rasa sedihnya. Kematian sang putra membuat batinnya terpukul. Menurutnya, Ari merupakan anak yang giat bekerja.
Ari memutuskan berhenti sekolah saat duduk di bangku kelas 5 SD. Dia lebih memilih mencari brondolan sawit yang kemudian dijual buat uang saku.
''Disuruh sekolah tak mau, keasyikan bekerja. Kadang ikut bantu menimbang sawit,'' tutur Ridwan.
Pada hari kejadian, Ridwan merasakan firasat yang tidak enak. Apalagi sejak pergi, putra keempatnya tidak kunjung pulang, hingga larut malam.
''Biasanya dia tahu waktunya pulang dan salat di rumah'' tambah Ridwan.
Menjelang tengah malam, Ridwan bersama warga melakukan pencarian hingga ke rumah SR. Di sanalah Ari ditemukan sudah yak bernyawa dengan kepala terbalut kain dan berlumuran darah.
Dirujuk ke RSJ
PEKANBARU - Ari Irawan alias Tuyek dibunuh secara sadis di rumah yang ditempati SR, pelaku yang memukul kepala korban dengan martil. Padahal
- Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Wanita Paruh Baya di Palembang
- Kesal, ASN Pekanbaru Tembak Mati Remaja Pelaku Tawuran
- Fakta-Fakta Honorer di Batam Membunuh Rekan Kerja, Sadis!
- Hasil Autopsi, Mayat di Cianjur Ternyata Korban Pembunuhan dan Sodomi
- Sakit Hati Diolok-Olok Jadi Alasan FK Tusuk Leher Honorer di Batam
- Prostitusi Online di Lhokseumawe Terungkap, Sekali Begituan Bayar Rp 700 Ribu