Sebelum Meninggal, Penderita COVID-19 Itu Sempat Tarawih Berjemaah dan Bagi Sembako

Sebelum Meninggal, Penderita COVID-19 Itu Sempat Tarawih Berjemaah dan Bagi Sembako
Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Foto: ANTARA/HO/Dok Pemkot Batam

jpnn.com, BATAM - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Kepulauan Riau mengidentifikasi satu klaster baru penularan virus corona yang terkait dengan pasien kasus 35, atau disebut dengan klaster DD Bengkong.

"Terkonfirmasi COVID-19 pada kasus ini merupakan satu keluarga, istri dan anak-anak kandung kasus 35," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Muhammad Rudi, Jumat.

Tiga dari empat anggota keluarga pasien 35 dinyatakan positif COVID-19, yaitu istri dan dua anak lelakinya. Sedangkan seorang anak perempuannya dinyatakan negatif.

Istri dan dua anak pasien 35 merupakan klaster terbaru yang masih dalam proses penyelidikan epidemiologi oleh Tim Surveilans dan Epidemiologi Dinas Kesehatan Kota Batam.

Saat ini, semuanya sudah dirawat di ruang isolasi Paviliun Tun Sundari RSUD Embung Fatimah Kota Batam guna penanganan lebih lanjut.

"Sejauh ini kondisi kesehatannya cukup stabil tanpa ada gangguan kesehatan yang berarti," kata dia.

Sementara itu, pasien kasus 35 sendiri telah meninggal.

Namun sebelum mengembuskan napas terakhir, dirinya diketahui melakukan salat Tarawih berjamaah dan melakukan kegiatan bagi-bagi sembako.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam mengindentifikasi klaster baru penularan virus corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News