Sebelum Terlambat, Ayo Batasi Asupan Karbohidrat

Sebelum Terlambat, Ayo Batasi Asupan Karbohidrat
Ilustrasi. FOTO : Healthlife

jpnn.com, SURABAYA - Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, makan belumlah lengkap jika tidak mengonsumsi nasi. Meski pun sebenarnya mereka sudah makan jagung, roti, atau mi dalam jumlah banyak.

Namun tahukah, bahwa mengonsumsi banyak karbohidrat memiliki dampak negatif bagi tubuh. ”Apalagi untuk mereka yang tingkat aktivitasnya ringan sampai sedang,'' tutur Prof dr Hans Tandra SpPD-KEMD PhD FINASIM, FACE, FACP.

Sebenarnya, tubuh bisa menyimpan kelebihan karbohidrat sebagai cadangan energi di dalam hati. Namun, jumlahnya tentu terbatas.

Jika konsumsi karbohidrat terus berlebih, hati tidak akan mampu menyimpan cadangan energi tersebut. Energi yang berlebih akan diubah menjadi lemak. Salah satunya, trigliserida.

Simpanan trigliserida yang semakin menumpuk berpotensi membentuk VLDL dan LDL (orang awam menyebutnya lemak jahat, Red) di hati. ''Kondisi ini memicu terjadinya aterosklerosis,'' lanjutnya. Aterosklerosis merupakan penyempitan dan pengerasan di pembuluh darah arteri akibat pengendapan kolesterol dan lemak lain.

Karbohidrat yang dipecah menjadi glukosa akan meningkatkan insulin di dalam tubuh. Sekali dua kali tubuh mungkin bisa menoleransi lonjakan itu. Namun, jika terjadi terus-menerus, tubuh akan beradaptasi hingga terjadilah resistansi insulin yang mengakibatkan munculnya diabetes tipe 2.

Selain karbohidrat, konsumsi lemak, termasuk kolesterol, sangat berpengaruh terhadap timbulnya berbagai penyakit tidak menular. Karena itu, kita tidak bisa bebas mengonsumsi makanan berlemak seperti gorengan dan jerohan.

''Kolesterol itu ada yang baik dan jahat. Kalau gorengan dan jeroan itu akan menghasilkan trans fat yang menjadi cikal bakal terjadinya peradangan pembuluh darah hingga akhirnya terjadilah serangan jantung,'' jelas Hans. Ikan, buah, dan sayuran bisa menjadi pilihan untuk dikonsumsi sebagai sumber lemak yang baik. (dwi/c15/jan/JPNN/pda)

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, makan belumlah lengkap jika tidak mengonsumsi nasi. Meski pun sebenarnya mereka sudah makan jagung, roti,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News