Seberapa Membantu Tunjangan Tunai dari Pemerintah Australia Bagi Warga Indonesia?

Sejak pandemi, Yuanita hanya mendapatkan jam kerja satu hingga dua kali, dari sebelumnya tiga atau empat kali per minggu.
Namun, menurut perempuan yang sedang kuliah di RMIT University ini, jumlah uang dari 'JobKeeper' justru melebihi gaji normalnya sebelum pandemi.
"Cukup menguntungkan ya bagi kita, karena kerjanya sedikit tapi dapat 'salary' [gaji] stabil setiap dua minggu," kata Yuanita yang tinggal di Melbourne.
"Selalu dapat AU$1.300 (Rp13,5 juta) terus, walau jam kerjanya cuma sedikit. Kadang tidak ada, seminggu [hanya] sekali. Tapi itu cukup menguntungkan buat kaminya."
Dengan uang tersebut, perempuan yang berasal dari Mojokerto ini dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Untuk kebutuhan sehari-hari, buat hidup, bayar sewa begitu lebih dari cukup. Dengan standar hidup biasa, [nilai bantuan subsidi ini] masih lebih dari cukup."
Mengenai pemotongan jumlah uang 'JobSeeker' yang akan efektif di bulan September, Yuanita merasa sedikit sedih, namun tetap bersyukur.
Pemerintah Australia memberikan tunjangan uang bagi 'permanent resident' (PR) dan warganegara Australia, lewat skema JobKeeper dan JobSeeker
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- CPNS & PPPK Tahap 1 Semringah, SK ASN di Tangan, Semua Honorer K2 Terakomodasi
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial