Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia

Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Provinsi Banten mengatakan masyarakat pesisir mewaspadai potensi tsunami. Foto: Pixabay

Bencana yang mengejutkan itu sangat berdampak bagi Sunny, suaminya.

Sunny berhenti bekerja dan minum-minum alkohol setiap hari untuk mengatasi rasa sakitnya.

"Dia adalah tipe pria yang tidak akan pernah meninggikan suaranya kepada kami. Namun setelah itu, yang dia lakukan hanyalah berkelahi dengan kami, dan memukuli kami. Dia hanya minum alkohol dari pagi hingga malam."

Dalam kondisi sedih dan mabuk, Sunny mengunjungi tetangga dan saudara mereka, menanyakan apakah dirinya boleh bermain dengan anak-anak mereka, karena dia sudah kehilangan anak mereka.

Menanyakan apakah dia boleh mengambil anak mereka, untuk menggantikan anak-anaknya yang hilang.

Ia terus berkata, "Saya ingin pergi ke tempat anak-anak saya dulu."

Setelah sekitar satu dekade menderita, Sunny meninggal di pelukan Ariyawathie, di tengah jalan dekat rumah sakit karena gagal pankreas.

Sebuah keluarga yang hancur dua kali oleh tsunami.

Tsunami yang terjadi dua puluh tahun lalu sempat menghentikan konflik, memicu kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah, dan menghancurkan kehidupan jutaan orang

Sumber ABC Indonesia
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News