Sebutlah Soeharto Apa Adanya

Sebutlah Soeharto Apa Adanya
Sebutlah Soeharto Apa Adanya
“Tapi, bagaimana dengan pembunuhan orang-orang Komunis pada 1965-1966?” cetus sejarawan. Apa kabar kasus Tanjung Priok, Talangari Lampung, Aceh, Papua dan sebagainya? Masih ada petrus alias penembakan misterius, penculikan mahasiswa dan lainnya. Bahkan sukses ekonomi di masa Orde Baru juga telah melahirkan berbagai kasus KKN. 

Demikianlah. Ujung riwayat saban tokoh, kadang getir. Mulanya, meraih empati sebagai pejuang herois dan lalu mendaki tangga kekuasaan hingga ke pucuk. Kemudian, mengabdi kepada bangsa, negara dan rakyat. Di babak akhir, muncul antiklimaks, sebuah tragedy.

Ruslan Abdulgani pernah menyebutkan bahwa Bung Karno adalah tokoh yang besar. Perjuangan, penderitaan, jasa, dan kesalahannya sama-sama besarnya. Barangkali, demikian juga dengan Pak Harto.

Suara-suara yang berbeda itu berlayangan di angkasa. Penuh dengan prokontra, serta masih terdokumentasikan dalam memori dan dokumentasi kolektif publik. Namun, seperti kata penyair Chairil Anwar, semua layak dicatat, semuanya mendapat tempat.

SOEHARTO telah menjadi sejarah, seperti halnya Sriwijaya dan Majapahit yang telah menjadi milik masa silam. Mustahil bangsa ini pulang ke masa-sama 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News