Secuplik Cerita Kerajaan Maritim Bugis Makassar

Secuplik Cerita Kerajaan Maritim Bugis Makassar
Phinisi, yang digadang-gadang sebagai kapal orang laut di Sulawesi. Foto: Public Domain.

Dari ruangan itu ia mengatur diplomasi kerajaan dengan perwakilan Raja Spanyol di Manila, Raja Portugis di Goa, dan Raja Inggris dan penguasa Mekkah.

Di masa itu mengirim surat adalah tanda adanya hubungan diplomatik yang sangat penting walau waktu untuk mengirimnya lama sekali, kadang sampai beberapa tahun bergantung pada rute perjalanan pembawa surat.

Tapi ada satu negeri yang sulit ditaklukkan, dan terletak justru di sebuah enclave kecil di wilayah kesultanan Makassar sendiri, yakni Bone.

Kesultanan Bone

Seperti Gowa-Tallo, Kesultanan Bone muncul pada akhir abad keempatbelas dari persekutuan tujuh negeri yang berdekatan dan bersepakat untuk menggabungkan kekuatan.

Sejak awal hubungan keduanya, Makassar dan Bone, diwarnai perang dan damai dari masa ke masa, terutama karena sifat dominan dari para penguasa Makassar terhadap penguasa dan rakyat Bone.

Berulangkali Bone melancarkan pemberontakan terhadap Makassar dan berulangkali pula pemberontakan itu dipatahkan.

Salah satu tokoh pemberontakan itu adalah Aruppalakka.

Para pemimpin sembilan negeri di sepanjang pesisir muara Sungai Jeneberang dan Tallo bermusyawarah. Bergabung jadi satu membentuk Kerajaan Gowa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News