Segera Jadi BUMN, Bank Syariah Indonesia Harus Berorientasi pada Industri Halal

Segera Jadi BUMN, Bank Syariah Indonesia Harus Berorientasi pada Industri Halal
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN Hj Intan Fauzi. Foto: Humas DPR

“Ini seharusnya bisa menjadi pilar dan energi bagi perekonomian nasional,” kata Susyanto.

Bank BSI memiliki visi penting yakni menjadi 10 Bank Syariah terbesar di global dalam beberapa tahun kedepan. Berdasarkan aset Bank BSI berada di nomor 7 dengan posisi bulan Juni yakni sebesar Rp 277 triliun asetnya.

"BSI tentunya memiliki tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan eksistensi pasar syariah di pasar global, dengan peran Kementerian BUMN mendukung penuh rencana pertumbuhan bank syariah melalui berbagai inisiatif yang dilaksanakan baik organik maupun non organik," ucap Susyanto.

Di sisi lain, Intan Fauzi menekankan bahwa rencana aksi korporasi PT Bank Syariah Indonesia dengan kode saham BRIS perlu didukung. Yakni dengan menerbitkan Right Issue 6 miliar lembar saham senilai Rp 5 triliun melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) tentunya kepada para pemegang saham Mandiri, BNI, BRI. Baru kemudian ditawarkan ke publik.

"Hal ini jangan hanya dalam rangka mengejar ekuitas agar CAR BSI dapat mencapai di atas 20%, namun harus menjadi indikator bank sehat dan rencana ekspansi kedepan yang terarah, ucap Intan.

UMKM Industri Halal

Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) itu menambahkan pembinaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) oleh BSI dengan kekhususan sebagai perbankan Syariah bisa dilakukan dengan melalui berbagai kegiatan.

"Pelatihan, pendampingan dan program bagi UMKM harus berbeda dengan institusi konvensional lainnya, juga dapat melibatkan para santri, Dewan Kemammuran Mesjid, Majelis Taklim dan sebagainya,” tutur Intan.

Anggota Komisi VI DPR Intan Fauzi mengingatkan jajaran Direksi PT Bank Syariah Mandiri Tbk (BSI) meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News