Sejarah Garam dalam Legenda Aji Saka

Sejarah Garam dalam Legenda Aji Saka
Tambak garam di Jawa zaman Hindia Belanda. Foto: Dok. Tropenmuseum.

Sebetulnya, syarat ini sulit dikabulkan. Pun demikian, Baruklinting menerima.

Laut Selatan bergolak. Buaya putih muncul. Berhadap-hadapan dengan Baruklinting. Pertarungan sengit. Dengan satu siasat, buaya putih terjerat. 

Menjinjing kepala buaya putih, Baruklinting masuk tanah. Pulang ke Medangkamulan, istana Aji Saka.

Di tengah jalan, dia merasa lelah dan ingin istirahat.

Baruklinting muncul dari tanah. Dan seketika “tempat itu menjadi sumber penggaram berupa belik atau sendang,” nukil Asal Mula Sumber Garam Kuwu: Cerita Rakyat dari Daerah Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.

Letak sumber garam tersebut kini berada di desa Yono, kecamatan Tawangharjo.

Setelah jeda, Baruklinting melanjutkan perjalanan. Kembali masuk dalam tanah.

Merasa telah berada di bawah Medangkamulan, Baruklinting pun muncul tetapi tak menemui sekeping pun bangunan istana.

BEKAL pengetahuan untuk para agen garam, pemerintah Hindia Belanda memakai legenda Aji Saka. Bagaimana kisahnya?  

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News