Sejarah Hidup

Sejarah Hidup
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dua hari kemudian saya kirim WA lagi. "Masih di RS? Tanpa gejala kan? Pasti segera sehat," tulis saya.

"Terima kasih Pak Dahlan masih di RS menurut dokter kena Covid, tetapi tidak berat," jawabnya.

Justru saya tahu ia masuk rumah sakit dari WA yang ia kirim tanggal 28 Juni. Jam 08.34 pagi. Ia masuk rumah sakit Adi Husada tengah malam sebelumnya.

Hanya di situ masih tersedia kamar. Yang lain penuh semua. Ia salah satu penasihat di lembaga pengelola rumah sakit itu.

Ia adalah contoh pengusaha yang tetap sibuk di tengah Covid-19.

"Selamat pagi, Pak Dahlan, mohon maaf untuk acara HUT Disway tanggal 2 Juli saya tidak bisa bisa ikut karena kemarin saya mendadak masuk RS hasil Swab PCR saya positif sekarang lagi diinfus dapat kamar di RS Adi husada mohon doa semoga tidak ada-apa, xie xie."

Saya memang sering pakai bahasa Mandarin kalau berhubungan dengannya. Acara itu sendiri sebenarnya sudah dibatalkan.

Saya tidak sampai hati mengundang bos-bos besar itu di tengah serangan Covid yang mengganas lagi.

Ia meninggal di hari yang sama dengan putri Proklamator Indonesia, juga dengan penyebab yang sama: Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News