Sejumlah Mahasiswa Indonesia Lulus dari Perguruan Tinggi Australia tanpa Perlu ke Sana

Ia sudah menerima ijazah dan surat keterangan lulus dari QUT, tapi masih belum mengetahui kapan ia bisa berangkat ke Australia untuk wisuda.
Meski menjalani kuliah daring, Rasta mengaku tetap harus membayar biaya per semester yang sama dengan kuliah 'on campus'.
Tapi ia mengatakan tidak keberatan karena sudah mengetahui risikonya sebagai mahasiswa internasional Australia di saat pandemi COVID-19.
"Kita dari awal juga sudah tahu bahwa setiap semester kita harus membayar segitu, dan keputusan balik ke Indonesia juga keputusan dari kita [sendiri]," kata Rasta.
Rasta mengaku cukup percaya diri untuk melamar pekerjaan di Indonesia dengan status lulusan luar negeri meski sebagian banyak kuliahnya dilakukan di Indonesia.
Menurutnya aktif terlibat dalam sejumlah organisasi di Australia menjadi salah satu nilai jualnya.
"Ya [aku] percaya diri, karena aku pegang beberapa added value yang bisa aku tawarkan, enggak hanya kuliah doang yang berujung online."
"Tapi aku ada pengalaman yang memang enggak semua orang bisa dapat."
Sejumlah lulusan Australia asal Indonesia menceritakan tantangan mereka selama kuliah secara daring dari rumah mereka selama pandemi COVID-19
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas