Sejumlah Mahasiswa Indonesia Lulus dari Perguruan Tinggi Australia tanpa Perlu ke Sana

Selama masa kuliahnya, Rasta pernah menjabat sebagai Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia QUT (ISAQ) serta bagian dari General Committee Australian-Indonesia Youth Association (AIYA) cabang Queensland.
Rasta mengaku ia sebenarnya masih ingin bisa merasakan suasana wisuda di Australia, karenanya ia berharap bisa ke Australia bulan Desember mendatang meski kemungkinannya kecil karena perbatasan yang masih ditutup.
"Kemungkinan besar tahun depan, Juni ya, kalau buka," ujarnya.
Sejumlah mahasiswa asal Tiongkok juga menyelesaikan studi mereka di perguruan tinggi di Australia dari negara asalnya.
Lebih dari 100 ribu pelajar asal Tiongkok tidak bisa kembali ke Australia, karena bulan Februari lalu Pemerintah Australia telah melarang kedatangan warga dari Tiongkok.
Hal ini menjadi pukulan besar bagi sektor pendidikan tinggi di Australia, yang sangat bergantung pada mahasiswa internasional asal Tiongkok.
Sekitar puluhan mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia sudah berada di Australia melalui uji coba program yang dilakukan di Darwin akhir tahun 2020.
Sejumlah lulusan Australia asal Indonesia menceritakan tantangan mereka selama kuliah secara daring dari rumah mereka selama pandemi COVID-19
Redaktur & Reporter : Adil
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas