Sejumlah Negara Butuh Tenaga Perawat dari Indonesia
”FPMA menawarkan kerjasama untuk memberikan kesempatan kembali kepada returnee perawat EPA untuk bekerja kembali di Jepang yaitu di Fukuoka Prefecture,” ujar Usman.
Dalam MoU tersebut, pihak FPMA akan melakukan pelatihan pemantapan dan penempatan tenaga perawat yang telah lulus ujian di RS dan klinik yang berada di bawah FPMA. Bagi perawat yang hanya lulus Licensed Assistant Nurse, selama bekerja di Fukuoka Jepang akan difasilitasi untuk peningkatan kapasitas agar dapat lulus ujian nasional, sedangkan BPPSDM menyiapkan tenaga returnee yang akan mengikuti program tersebut.
Mengingat kebutuhan perawat yang sangat tinggi di Jepang termasuk di Fukuoka Prefecture. Pihak FPMA mempertimbangkan untuk mendukung penyiapan penempatan perawat ke Jepang salah satunya melalui bantuan proses pendidikan bahasa Jepang di kelas Intenasional yang akan diadakan di lingkungan Poltekkes Kemenkes.
Dia menambahkan bahwa ada yang beda dari pendidikan perawat di Indonesia dengan di luar negeri. ”Di luar negeri seorang bidan pasti dia seorang perawat, beda dengan Indonesia sejak awal sudah pisah pendidikannya,” ujarnya. (lyn)
Kementerian Kesehatan telah bekerjasama dengan beberapa negara terkait pengiriman tenaga perawat.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Program Kampanye Cegah DBD Takeda dan Kemenkes Diganjar Penghargaan
- 77 Persen Tenaga Medis di Indonesia Perempuan, Sayang Perannya Masih di Bawah Pria
- Gelombang Panas Landa Malaysia, Korban Berjatuhan
- Menaker Apresiasi Badan Ketenagakerjaan Federasi Jerman yang Berminat Terima Perawat Indonesia
- Diduga Menelantarkan Bayi, WNI di Jepang Ditangkap Polisi
- Menaker Ida Fauziyah Bahas Penempatan Perawat Indonesia dalam Kunjungan ke Jerman