Sejumlah Orang Tua Masih Khawatirkan Rencana Sekolah Tatap Muka Terbatas di Tengah Pandemi

Sejumlah Orang Tua Masih Khawatirkan Rencana Sekolah Tatap Muka Terbatas di Tengah Pandemi
Ifat Prabawa Rachman, siswa kelas 6 SDN Pabuaran 01 Citayam, senang bisa kembali ke sekolah.  (Koleksi pribadi)

Ia percaya pengaturan yang dijalankan pihak sekolah cukup aman dan melindungi Ifat dan murid-murid lainnya.

“Masuk sekolah, [murid-murid] diukur suhu tubuhnya, kemudian cuci tangan, dan harus pakai masker, kalau oke semua baru masuk ke kelas," tutur Anggi kepada wartawan ABC Indonesia, Hellena Souisa.

"Sekolahnya bagus, guru-gurunya bagus [dalam menerapkan protokol kesehatan], guru juga sudah divaksinasi semua, jadi menurut saya aman-aman semua," tambahnya.

Di SDN Pabuaran 01 Citayam, tempat Ifat bersekolah, pertemuan tatap muka baru dilakukan secara terbatas, yakni 50 persen dari jumlah murid.

Jadi, Ifat masuk sekolah dua hari sekali, sisanya ia mengerjakan sejumlah tugas di rumah.

Kesiapan sekolah juga menjadi salah satu alasan Pipit Tapiheroe menyetujui anaknya menjalani pertemuan tatap muka.

"Meskipun sekolah anak saya tidak termasuk dari 600 sekolah yang menjalani uji coba di Jakarta, tapi pihak sekolah mengamati sekolah-sekolah ini dan membuat sejumlah kondisi," ujarnya.

"Salah satunya inisiasi vaksinasi murid yang sekarang sudah mencapai 76 persen," kata Pipit yang putrinya duduk di kelas satu SMA.

Sejumlah sekolah di berbagai provinsi di Indonesia sudah mulai melakukan uji coba sekolah tatap muka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News