Sejuta Rumah, Pemerintah Bantu Rp 4 Juta untuk Uang Muka

jpnn.com - JAKARTA--Pemerintah telah menyetujui program pembangunan sejuta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan uang muka hanya satu persen, dan kredit pemilikan rumah (KPR) lima persen.
Hal ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimulyono usai mengikuti rapat dengan Presiden Joko Widodo, Senin, (2/3).
“Jadi kita memberikan uang muka satu persen dari harga rumah, ditambah 4 juta rupiah cash untuk membantu membayar uang muka,” Basuki.
Basuki menambahkan program rumah murah ini selain menggunakan sistem Kredit Perumahan Rakyat (KPR) melalui bank, juga memanfaatkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR).
“Kita mau pakai sistem KUR untuk perumahan, sehingga bisa misalnya supir taksi, dia mampu tapi tidak punya akses bank karena tidak punya kolateralnya, tidak ada penjaminnya. Kita akan pakai itu sehingga lebih memperluas jangkauannya dari program ini,” sambungnya.
Menurut Basuki, Presiden Joko Widodo telah mengingatkan, program rumah rakyat ini jangan sampai jatuh ke tangan orang yang tidak berhak. Oleh karena itu diperlukan data akurat masyarakat yang berpenghasilan rendah.
"Jika diperlukan pemerintah akan mengeluarkan peraturan Kementerian Keuangan ataupun Kementerian Agraria untuk mencegah masuknya spekulan," tutur Basuki.
Satu juta rumah rakyat akan meliputi 600 ribu unit MBR yang akan dibangun dengan dana APBN Kementerian PU-PR, maupun FLPP Kementerian Keuangan. Sedang yang menggunakan dana APBN DIPA sekitar 98 ribu unit rumah.
JAKARTA--Pemerintah telah menyetujui program pembangunan sejuta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan uang muka hanya satu persen,
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Gelar Panen Raya di Purbalingga, BAZNAS Dorong Kemandirian Petani Mustahik
- Legislator Minta Bank Jatim Merebut Kembali Kepercayaan Nasabah
- BPS Akui Adanya Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga